Hujan lebat
mengguyur bus yang kutumpangi, meski itu tak membuat supir-nya menghentikan
laju kendaraan. Kalau bukan karena kaca setebal tak lebih dari 5 cm ini, angin
kencang dan basahnya air di luar sana sudah menerpa mukaku. Pendingin di dalam
bus mungkin bekerja sangat optimal malam itu, menambah rasa nyaman untuk
beristirahat setelah kelelahan melakukan perjalanan seharian dari Kuala Lumpur
sampai Malaka.
Aku melihat Rowan
Atkinson di depan bus. Sebuah layar kecil menampilkan akting lucunya dalam film
Mr. Bean Holiday. Namun, barangkali kombinasi antara dinginnya pengatur udara
di dalam bus, rasa lelah, dan malam yang mulai larut membuat sebagian besar
penumpang bus terlelap, membuat peran Mr. Bean berganti dari yang ditonton
menjadi penonton.
Jalanan tempat
busku melaju adalah proyek infrastruktur luar biasa karya negeri jiran. Inilah
jalan tol yang mengintegrasikan seluruh kota di pantai barat semenanjung
Malaysia (termasuk Pulau Pinang) dari Bukit Kayu Hitam di utara yang merupakan
perbatasan dengan Thailand sampai ke Johor Bahru di selatan yang berbatasan
dengan Singapura. Terbentang sejauh 847 Kilometer, jalan tol “Lebuhraya
Utara-Selatan” merupakan yang terpanjang di seantero Malaysia. Lebuhraya
sendiri merupakan frase sebutan orang Malaysia untuk jalan tol.
Melaju di jalan
tol ini, seakan membuat kita orang Indonesia begitu iri. Pasalnya, Malaysia
yang baru saja memulai proyek infrastruktur tol Lebuhraya ini pada tahun 1977
sebenarnya mempelajari desain konstruksi pembangunan tol Jagorawi yang
menghubungkan Ibukota Jakarta dengan kota Bogor dan Ciawi di Jawa Barat yang
telah dibangun 4 tahun sebelumnya. Artinya Indonesia harusnya lebih unggul
ketimbang Malaysia yang dahulu ‘berguru’ kepada kita.
Lebuhraya Utara-Selatan Pic: google.com |
Namun kini,
negeri jiran jauh di atas angin. Sebab,
panjang ruas jalan tol di negeri itu telah mencapai 1.195 kilometer sedangkan
Indonesia hanya memiliki panjang ruas jalan tol sejauh 777 kilometer. Padahal
luas wilayah Indonesia mencapai enam kali wilayah Malaysia dengan total
penduduk 8,5 kali lebih banyak. Bahkan yang lebih memiriskan, salah satu
pemilik saham yang tengah membangun ruas jalan tol terpanjang di Indonesia saat
ini (tol Cikampek-Palimanan) sejauh 116 kilometer adalah investor asal
Malaysia.
Begitulah salah
satu negeri paling stabil di kawasan Asia Tenggara ini membangun. Melesat
meninggalkan guru yang dahulu mengajarinya dan menjadi salah satu pemain kunci
dalam konstelasi ekonomi global.
Bus ini terus
melaju ke arah ujung semenanjung ini, hilir-nya Lebuhraya Utara-Selatan. Kota
yang menjadi batas langsung dengan satu-satunya negara maju di Asia Tenggara.
Barusan kulihat sebuah papan penanda jalan berukuran besar melewati pandangan,
“Johor Bahru 44 Kilometer” begitu tulisan yang tertera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar